Rangkasbitung – BPMP (Balai Penjaminan Mutu Pendidikan) Provinsi Banten menggadakan gelar wicara Semarak Gerakan Sekolah Sehat (GSS) 2024. Acara berlangsung interaktif di Aula BPMP Banten pada Selasa, 28 Mei 2024 dan dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk pendidik, pejabat dinas terkait, dan pemerhati kesehatan sekolah. Konsultan Koordinator BPMP Banten, Tina Agustari bertindak sebagai moderator dan memandu setiap sesi dengan menarik sehingga diskusi antara peserta dan narasumber menjadi dinamis dan penuh antusias.
Gelar wicara menghadirkan tiga narasumber utama yakni Marsono, Bidang Prokes Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Ummu Salamah, Kepala Sekolah TK Negeri Pembina Kota Cilegon dan Nina S. D. Indarti dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB). Narasumber membagikan pengalaman dan wawasan mereka tentang pentingnya Gerakan Sekolah Sehat dalam menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan kondusif bagi anak-anak.
Marsono, Bidang Prokes Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak menjelaskan peran Dinas Kesehatan dalam mendukung Gerakan Sekolah Sehat melalui revitalisasi UKS. Ia memaparkan sejauh mana sosialisasi GSS telah dilakukan di wilayah Lebak dan langkah konkret yang telah diambil untuk meningkatkan kualitas kesehatan di sekolah-sekolah. Marsono juga menguraikan pelaksanaan GSS oleh Dinas Kesehatan, penanggulangan isu kesehatan remaja, serta bagaimana kegiatan penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala di satuan pendidikan dikawal oleh Dinas Kesehatan.
Gerakan Sekolah Sehat merupakan wadah bagi satuan pendidikan untuk mengimplementasikan program-program kesehatan sekolah. Praktik baik itu salah satunya dilakukan oleh TK Negeri Pembina Kota Cilegon. Ummu Salamah, Kepala Sekolah TK Negeri Pembina Kota Cilegon berbagi tentang pengalamannya dalam menerapkan Gerakan Sekolah Sehat di sekolahnya. Ia menguraikan bagaimana manajemen sekolah memperkenalkan dan membiasakan peserta didik dengan GSS, serta pentingnya mempersiapkan keterampilan guru untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan dengan cara yang menarik. Ummu juga mengidentifikasi tantangan terbesar dalam mengimplementasikan GSS dan menjelaskan bagaimana komunikasi dengan orang tua dan masyarakat dilakukan untuk mendukung program ini. Selain itu, ia menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak di sekolah dalam program Sekolah Sehat, termasuk guru, siswa, dan staf administrasi.
Bentuk kegiatan praktik di TKN Pembina Kota Cilegon berupa kegiatan sehat fisik diantaranya senam irama, limper (lima menit peregangan) Jaki (Jalan Kaki) lolon lapar (lompat, loncat, lari dan lempar). Kegiatan Sehat Bergizi seperti Gema Panzi (Gemar makan Sarapan bergizi),Gema Busa (gemar makan buah- sayur), Gema Jasibi (gemar makan jagung, singkong dan ubi)
Praktik baik Sehat imunisasi berupa pemetaan status imunisasi, rekomendasi pemenuhan imunisasi, pelaksanaan BIAN, Penjaringan kesehatan. Sehat Jiwa: warming up berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran, mendongeng bercerita, dan salat berjamaah. Sementara itu terkait Sehat Lingkungan ada kegiatan CTPS (Cuci tangan pakai sabun), SSPT (Simpan Sampah pada Tempatnya), Kaberok (Kawasan bebas rokok, Berhiber (Bersih Hijau Berbunga)
Dalam gelar wicara juga diangkat tentang Kesehatan Jiwa termasuk isu kekerasan dan perundungan di sekolah. Nina S. D. Indarti dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Lebak, menjelaskan peran penting DP3AP2KB dalam mendukung Gerakan Sekolah Sehat. Nina memaparkan pentingnya program kesehatan jiwa sekolah dalam mencegah bullying dan mempengaruhi sikap siswa, serta kolaborasi DP3AP2KB dengan berbagai pihak untuk mendukung pembelajaran kesehatan dan kesejahteraan di sekolah. Ia menekankan bahwa DP3AP2KB aktif dalam memperkuat kesehatan jiwa siswa melalui berbagai program dan pendampingan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di satuan pendidikan Selain itu, Nina juga menjelaskan tentang sosialisasi Sekolah Ramah Anak (SRA). Tujuannya untuk mewujudkan pemenuhan hak dan perlindungan anak di sekolah, melalui upaya sekolah menjadikan sekolah bersih, aman, ramah, indah, inklusif, sehat, asri dan nyaman.
Kepala BPMP Banten, Afrizal Sihotang, mengapresiasi pelaksanaan acara ini. “Gelar wicara ini sangat bermanfaat untuk menyebarkan pengetahuan dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan sekolah. Saya bangga dengan semangat yang ditunjukkan oleh semua pihak yang terlibat,” ungkap Afrizal.
Sementara itu PIC GSS, Nita Eka Priyatna menyatakan acara sukses berkat dukungan dari berbagai pihak. “Kolaborasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam menyukseskan acara ini. Terima kasih kepada semua yang terlibat,” kata Nita.
Apresiasi yang sama juga ditunjukkan Konsultan Koordinator, Tina Agustari. Menurut Tina kolaborasi dari stakeholder terkait sangat dibutuhkan untuk mendukung Gerakan Sekolah Sehat. “Saya sangat senang melihat antusiasme dan partisipasi aktif dari para peserta. “Kolaborasi dan komitmen dari berbagai pihak adalah kunci untuk mewujudkan lingkungan belajar yang sehat dan mendukung perkembangan anak-anak kita.” kata Tina.
Gelar wicara Gerakan Sekolah Sehat (GSS) berlangsung selama dua jam dan turut disiarkan secara live melalui kanal Youtube BPMP Banten. Acara ini menjadi kegiatan efektif untuk berbagi pengetahuan, wawasan, dan pengalaman tentang pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang sehat dan mendukung kesejahteraan anak-anak. Acara ini juga berhasil menggalang dukungan dari berbagai pihak untuk mewujudkan tujuan Kebijakan Merdeka Belajar.
Penulis: Tina Agustari