Serang, Radarbanten – Sebanyak lima Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) di Provinsi Banten menggelar kegiatan bertajuk ‘Semarak Bulan Merdeka Belajar’ yang digelar Gedung Auditorium Untirta, Sindangsari, Jumat 17 Mei 2024
Kelima UPT tersebut yaitu Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMB), Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah VIII, Balai Guru Penggerak, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, dan Kantor Bahasa. Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk memaknai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada tanggal 2 Mei.
Pantauan di lokasi, kegiatan berjalan cukup meriah. Ada banyak sekali penampilan kesenian baik kesenian tradisional maupun kesenian modern yang ditampilkan. Kegiatan pun dibuka langsung oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Agus Setiawan.
Selain itu ada pula Talkshow Quo Vadis Kampus Merdeka oleh Untirta, Konsultasi Implementasi Kurikulum Merdeka dan Praktik Sains Menyenangkan oleh BPMP Provinsi Banten dan Lomba Mendongeng dengan Bahasa Daerah oleh Kantor Bahsa Banten.
“Kegiatan hari ini itu sangat positif sekali mengingat ini kan merdeka belajar. Yang jelas untuk peningkatan kualitas belajar terutama kualitas Sumber Daya Manusia. Merdeka belajar ini penting agar ada kebebasan dalam pembelajaran dan pembelajaran tidak harus monoton,” katanya.
Ia menilai, kolaborasi yang dilakukan sangat baik dalam rangka mendukung keberhasilan sesuai tugas pokok dan fungsi UPT masing-masing.
“Untuk pelaksanaan ini begitu bagus. Apalagi ini kan kolaborasi dari semua UPT Kemdikbudristek, jadi nampak sekali kekompakan dari Untirta dan Balai-balai yang ada di sini. Yang jelas semakin bisa berkolaborasi antar UPT yang satu dengan yang lain. Bisa saling mendukung untuk keberhasilan sesuai dengan topuksi UPT-nya masing-masing,” jelasnya.
Selain itu, menurut Agus kegiatan yang dilaksanakan sangat positif. Mengingat melalui kegiatan tersebut dapat tercipta peningkatan kualitas belajar dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
“Ini juga sangat penting sekali dengan meningkatnya merdeka belajar ini nanti ada kebebasan dalam pembelajaran itu bisa juga ada materi-materi tidak harus monoton. Adapun penyesuaian berdasarkan kebutuhan,” ujarnya.
Karenanya, Agus mengungkapkan Merdeka Belajar perlu dilanjutkan, karena merdeka belajar merupakan kebebasan Universitas dan dosen untuk mengembangkan pendidikan. Jikapun ada yang beranggapan terdapat kekurangan maka segera disempurnakan.
“Yang jelas merdeka belajar itu ada semacam kebebasan Universitas dan Dosen untuk mengembangkan pendidikannya ke arah yang lebih baik sesuai dengan kebutuhan atau kondisi yang ada,” pungkasnya. (*)
Reporter: Ahmad Rizal Ramdhani
Editor: Aditya