Workshop Pengimbasan Sekolah Penggerak (PSP) Angkatan 1 : Menganalisis Rapor Pendidikan untuk Transformasi Pendidikan

Tangerang, Banten — Sebanyak 89 peserta dari Sekolah Penggerak (PSP) di Kabupaten Pandeglang, Kota Tangerang, dan Cabdin Provinsi Banten mengikuti Workshop Pengimbasan PSP Angkatan 1 yang diadakan di Hotel Ibis Gading, Serpong, Tangerang, Banten.

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, 6-7 Juni 2024 ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta tentang rapor pendidikan dan bagaimana menggunakannya untuk mencapai sekolah yang dicita-citakan.

Kepala BPMP Banten, Afrizal Sihotang, dalam sambutannya di Workshop Pengimbasan Sekolah Penggerak (PSP) Angkatan 1, menegaskan bahwa pengimbasan PSP merupakan kunci untuk mewujudkan transformasi pendidikan holistik di Banten.
“Pengimbasan PSP ini menjadi strategi penting untuk menyebarkan praktik-praktik terbaik dari sekolah penggerak ke sekolah lain sehingga dapat mendorong transformasi pendidikan yang lebih cepat dan merata di seluruh Banten,” ujar Afrizal Sihotang.

Afrizal optimis dengan komitmen dan kerja keras semua pihak, termasuk para peserta workshop, transformasi pendidikan holistik di Banten dapat segera terwujud dan menghasilkan generasi penerus bangsa yang berkualitas dan berkarakter.

PIC kegiatan, Romazitun Budi Utami, menjelaskan bahwa Sekolah Penggerak adalah sekolah yang berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik dengan mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang mencakup kompetensi dan karakter. Pengimbasan sekolah penggerak merupakan salah satu upaya untuk mempercepat dan meratakan transformasi pendidikan ke semua sekolah.
“Peran Sekolah Penggerak tidak hanya terbatas pada pengembangan diri sendiri, tetapi juga dalam mengimbaskan praktik-praktik terbaiknya kepada sekolah lain di sekitarnya. Hal ini penting untuk memperluas jangkauan manfaat program Sekolah Penggerak dan meningkatkan kualitas pendidikan secara menyeluruh”. ungkapnya.

Fasilitator Lela Foni Sulistyowati menjelaskan bahwa pengimbasan sekolah penggerak bertujuan untuk mempercepat dan meratakan transformasi pendidikan ke semua sekolah. Hal ini dilakukan dengan cara membantu sekolah lain untuk memahami dan menerapkan praktik-praktik terbaik dari sekolah penggerak.

Terkait masalah itu, Lela Foni menjelaskan pengimbasan Sekolah Penggerak merupakan langkah strategis untuk mempercepat dan meratakan transformasi pendidikan di Provinsi Banten. Dengan membantu sekolah lain memahami dan menerapkan praktik terbaik dari Sekolah Penggerak, program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara menyeluruh. “Agar program pengimbasan berjalan efektif, perlu dilakukan langkah-langkah konkret, seperti pelatihan, pendampingan, dan kolaborasi antar Sekolah Penggerak. Keberhasilan program perlu diukur dan dievaluasi dengan indikator yang jelas. Peran semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah pusat dan daerah, sangat penting dalam mendukung program ini” ujar Lela Foni.

Ia menambahkan, bahwa tantangan dalam mengimbaskan praktik terbaik Sekolah Penggerak perlu diidentifikasi dan diatasi dengan solusi yang tepat. Program ini harus dilakukan secara berkelanjutan dan membangun komunitas antar Sekolah Penggerak untuk saling berbagi pengalaman dan praktik terbaik. “Kami berharap, dengan usaha yang maksimal dari semua pihak, program Sekolah Penggerak dan pengimbasannya diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan bagi kemajuan pendidikan di Provinsi Banten.

Sementara itu Consultant Leader BPMP Banten, Tina Agustari yang turut menghadiri workshop mengatakan, para peserta mendapatkan materi utuh tentang Kebijakan PSP, konsep dan strategi pegimbasan oleh Satpen pelaksana PSP Angkatan 1, Pemanfaatan Rapor pendidikan untuk mencapai sekolah yang dicita-citakan, Pemanfaatan dan Pertanggungjawaban BOS Kinerja untuk pengimbasan, Penyusunan dan Pembahsan RTL (Rencana Tindak lanjut). “Workshop Pengimbasan PSP Angkatan 1 ini merupakan langkah penting dalam upaya mempercepat dan meratakan transformasi pendidikan di Provinsi Banten melalui pengimbasan PSP. Dengan meningkatkan pemahaman peserta tentang rapor pendidikan dan bagaimana menggunakannya, diharapkan sekolah-sekolah imbas dapat mencapai tujuannya untuk meningkatkan hasil AN baik literasi, numerasi dan indeks karakter” pungkasnya.

 

 

 

 

 

You May Also Like

Skip to content